Hidup dengan latar belakang pemerkosaan, dikucilkan, bahkan dijual oleh
ayahnya sendiri, tidak membuat wanita bernama Waris Diri ini minder dan
bahkan menjadi pahlawan yang mencoret sejarah dunia!
Kisah
hidupnya dijadikan sebuah film yang berjudul Desert Flower yang
menceritakan bagaiman kisah hidupnya ketika kecil yang penuh dengan
amarah dan ketegangan.
Sepintas Film Desert Flower
Taun 1955, Waris lahir di Sumaria. Karena kemiskinan, dia harus menderita banyak penyakit.
Begitu dia lahir, dia diberi nama Waris yang bearti Bunga Gurun, dimana
orangtuanya berharap dia menjadi bunga di gurun yang tandus sekalipun.
Saat dia berumur 4 tahun, meskipun hidup dalam kemiskinan, anak - anak di gurun ini bisa bermain kejar kejaran bintang.
Namun, masa kecilnya rusak ketika dia diperkosa oleh teman ayahnya sendiri.
Bukan mendapat bantuan, Waris malah harus dikucilkan karena dikasih sunat sesuai kebudayaan mereka.
Ini yang membuat dirinya terus disiksa karena budaya mereka, anak perempuan yang disunat harus diperkosa dan disiksa!
Saat dia 5 tahun, dia tiba - tiba dihidangkan makanan yang sangat banyak.
Aneh, tapi dia tidak tahu menahu, dan dia makan saja. Ternyata, setelah
makan, dia dipaksa orangtuanya kelaur dari rumah dan disunat secara
kejam.
Tidak ada obat bius atau penghilang rasa, dia langsung dipotong di bagian yang harus di potong dan
dia tak berhenti mengeluarkan darah. Sakitnya bahkan sampai dirinya tak
mampu lagi berteriak, hanya sakit dan siksaan yang dia derita waktu itu.
Bagi mata Sumaria, wanita yang bersunat bagi sudah kotor, di situlah
para pria lain gampang dan mudah melakukan pelecehan seksual.
Jadi bagi dirinya yang sudah disunat, sangat riskan bagi dirinya untuk diperlakukan secara jahat.
Dalam kehidupan seks, mereka percaya wanita yang sudah disunat, tidak akan bisa merasakan kepuasan,
dan saat berhubungan, alat kelamin mereka akan koyak dan sakitnya bagaikan siksaan negara...
Setelah disunat, dia deman tinggi 2 hari dan hanya bisa tiduran di ranjang.
Kedua kakaknya mati setelah disunat karena pendarahan dan infeksi. Jadi
orangtuanya mengira dia juga akan mati, tetapi ternyata tidak!
Setelah disunat, dia tetap hidup seperti gadis normal lainnya, tetapi karena dalam hati orangtuanya, dia telah kotor,
dia akhirnay dijual dengan harga 5 ekor unta saat berumur 13 tahun kepada seorang tua yang berumur 60 tahun!
Dia tak tahan dengan siksaan ini, dia tak hentinya menangis dan mengadu ke ibunya untuk membantunya kabur dari sana.
Ibunya sebenarnya tak tahan melihat begitu, tetapi karena mamanya seorang wanita yang tak memiliki kuasa,
mamanya hanya bisa menahan air mata dan meninggalkannya dan menyuruhnya kabur ke tempat neneknya.
Dia kabur tanpa mempersipakan apa - apa. Kedinginan, kelaparan, menjadi
tamengnya dalam melewati gurun pasir yang tak berujung ini.
Kedua kakinya berdarah, dan bahkan diperkosa oleh pria yang dia temui di jalan.
Tetapi, demi sampai ke tempat neneknya, dia tetap bangkit dan jalan terus meskipun rintangan depannya menanti dirinya.
Sesampainya di rumah neneknya, dengan senang neneknya menerimanya dan dia sepertinya pulang ke surga.
Dia membantu neneknya, dan neneknay juga sayang dan merasa terbantu dengan kehadirannya.
Beberapa tahun kemudian, kakak iparnya rekomendasikan dirinya untuk bekerja jadi pembantu di Inggris, Waris tida kmenolak,
bahkan merasa tertantang dan dia pun pergi ke Inggris.
Sesampainya di sana, dia hanya tahu, bekerja, bekerja, dan bekerja,
Kelaparan dan ketakutan bukan lah santapan sehari - hari dirinya.
Tetapi tak lama setelah itu, 4 tahun kemudian, peperangan Sumaria terjadi dan kakak iparnya terpaksa dikirim pulng ke Sumaria.
Dia yang telah melihat dunia luar, tidak mau pualng lagi.
"Susah payah aku keluar, meskipun aku harus kelaparan di sini, aku akan tetap di sini"
Meskipun tidak ada tempat berteduh, dia sering tidak makan dan bahkan kelaparan.
Makanan sampah menjadi makan sehari - harinya. Sampai 1 hari, ada orang
yang kasihan padanya dan menjadikan dia pelayan di satu restoran cepat
saji.
Tuhan tak pernah diam, Dia melihat umatNya yang membutuhkan, tahun 1983, Waris yang berumur 28 tahun,
sebagai orang Afrika, kulit hitam mengkilap dengan tulang wajah yang tegas dan kontras, tinggi badan yang tinggi,
dan bibir besar membuat seorang fotografer terkenal, langsung meminta Waris menjadi modelnya.
Terence Denovan, fotografer asal Inggris ini berkata,"Dia lebih berpotensi jadi model daripada pelayanan restoran!"
Waris mengiyakan dan disinilah titik dimana dia berubah!
Dalam waktu singkat, Waris menjadi terkenal! Dia menjadi salah satu model termahal di Inggris!
Dengan bantuan Terence, dengan cepat pamornya sebagai model menjadi semakin terkenal!
Bisa dibilang, dimana ada show, pasti ada bayangannya. Paris, New York,
dimanapun itu, dia terkenal dengan sebutan "Mutiara Hitam Kemuliaan".
Tahun 1987, dia akhirnya masuk ke dalam cover kalender yang membuat dia semakin terkenal.
Setiap tahun tidak hanya offer dari Terence, tetapi dari berbagai fotografer pun mencarinya.
Dia semakin dikenal oleh bangsa - bangsa, menjadi wanita kulit hitam pertama yang berhasil menjadi model profesional
Tahun 1995, dia mulai memasuki dunia perfilman dimana dia banyak masuk ke acara TV show,
dia menceritakan kisah hidupnya yang membuat geger seluruh dunia.
Tidak ada yang menyangka, kehidupan masa kecilnya begitu menyiksa, tersayat,
bahkan hampir mati ketika disunat, namun sekarang dia keluar dari "perapian api" dan menjadi mutiara yagn sangat berharga.
Sebelum kisahnya di publikasikan ke dalam film,
ada seorang penerbit buku duluan menerbitkan buku yang berjudul Desert Flower, bunga di gurun,
menceritakan perjuangannya dalam kehidupannya yang gelap itu.
Barulah disitu, filmnya mulai di rencakana dan dimainkan,
menjadi motivasi bagi setiap orang yang mungkin mendapatkan hal yang sama.
Tidak hanya itu, budaya sunat yang mengerikan ini menjadi pusat
perhatian semua negara dan hampir semua negara Afrika mendapat kecaman
untuk segera menghapuskan budaya ini,
dan secara tidak langsung, Waris, menyelamatkan wanita - wanita afrika.
"Aku percaya inilah pertolongan Tuhan, ketika aku tidak sanggup membela diriku, ketika aku tak diijinkan mati,
itu karna Tuhan mau memakai aku dan menyelamatkan wantia - wanita Afrika lainnya." kata Waris ketika diwawancara.
Bunga di gurun ini, telah mekar dan menjadi kemuliaan bagi orang - orang Afrika.
Tersentuh sekali ya! Yuk kita bagikan cerita yang memotivasi ini, agar semua wanita memiliki kodrat yang sama dengan para pria!