Aku
dan suamiku telah saling mengenal 10 tahun, kami menikah 5 tahun yang
lalu. Bulan Juli tahun lalu, aku melihat ia saling mengirim pesan yang
berhawa TTM dengan seorang perempuan.
Aku memintanya menjelaskannya, tapi ia berkata bahwa wanita ini adalah clientnya yang menyukainya, dan suamiku terpaksa mengikuti kemauan wanita ini demi mencapai omset. Ia berjanji untuk tidak kontak lagi dengan wanita itu. Aku mempercayai janjinya, dan bulan Januari tahun ini aku hamil.
Tapi tak lama kemudian, aku mendapati bahwa mereka masih saling kontak…Hingga pada suatu malam, aku dan suamiku bertengkar, kami saling berkelahi, hingga akhirnya aku keguguran, hal ini menambah kekeruhan dalam hubungan pernikahan kami.
Sejak itu, suamiku memakai hal ini sebagai alasan untuk pindah keluar dan tinggal bersama perempuan itu…Berkali-kali aku berpikir untuk langsung minta cerai saja, tapi aku masih tidak terima untuk menyudahi hal ini begini saja. Semua uangku telah terpakai semua untuk keperluan suamiku, tak hanya taka da tabungan, bahkan masih berhutang pada bank sebesar 20-24 juta Rupiah.
Kalau aku menuntut perceraian, kemungkinan besar bahkan rumah pun tidak dapat, maka aku memilih untuk bersabar. Beberapa hari yang lalu, suamiku meminta cerai denganku, karena perempuan selingkuhannya itu telah mengandung anaknya.
Aku memintanya menjelaskannya, tapi ia berkata bahwa wanita ini adalah clientnya yang menyukainya, dan suamiku terpaksa mengikuti kemauan wanita ini demi mencapai omset. Ia berjanji untuk tidak kontak lagi dengan wanita itu. Aku mempercayai janjinya, dan bulan Januari tahun ini aku hamil.
Tapi tak lama kemudian, aku mendapati bahwa mereka masih saling kontak…Hingga pada suatu malam, aku dan suamiku bertengkar, kami saling berkelahi, hingga akhirnya aku keguguran, hal ini menambah kekeruhan dalam hubungan pernikahan kami.
Sejak itu, suamiku memakai hal ini sebagai alasan untuk pindah keluar dan tinggal bersama perempuan itu…Berkali-kali aku berpikir untuk langsung minta cerai saja, tapi aku masih tidak terima untuk menyudahi hal ini begini saja. Semua uangku telah terpakai semua untuk keperluan suamiku, tak hanya taka da tabungan, bahkan masih berhutang pada bank sebesar 20-24 juta Rupiah.
Kalau aku menuntut perceraian, kemungkinan besar bahkan rumah pun tidak dapat, maka aku memilih untuk bersabar. Beberapa hari yang lalu, suamiku meminta cerai denganku, karena perempuan selingkuhannya itu telah mengandung anaknya.
Dia
bahkan berkata bahwa hal kepemilikan rumah akan diberikannya padaku, di
samping itu ia juga akan memberiku uang tunai sebesar sekitar 80 juta
Rupiah. Aku jengkel sekali, kemudian aku memintanya untuk memberiku uang
tunai sebesar 160 juta Rupiah! Dan ia mengiyakan permintaanku ini,
hanya karena ia ingin lekas hidup bersama perempuan itu…Setelah urusan
pindah nama rumah selesai, uang juga sudah ditransfer, surat perceraian
juga sudah ditandatangani, aku memberitahunya sebuah kenyataan yang
mengejutkan.
Perempuan selingkuhannya itu dulu bekerja sebagai pelacur, setelah punya tabungan yang cukup, ia mulai mendandani dirinya sehingga terlihat seperti seorang wanita sukses, supaya ia bisa menipu pria kaya dan berusaha membuat pria itu menikahinya.
Perempuan selingkuhannya itu dulu bekerja sebagai pelacur, setelah punya tabungan yang cukup, ia mulai mendandani dirinya sehingga terlihat seperti seorang wanita sukses, supaya ia bisa menipu pria kaya dan berusaha membuat pria itu menikahinya.
Pada
waktu-waktu suamiku tinggal bersama perempuan itu, aku membayar orang
untuk menyelidiki perempuan itu. Dan ternyata hasil penyelidikan sungguh
mengejutkan…didapati bahwa ia pernah menjadi pelacur, bahkan dimana
tempat kerjanya sebagai pelacur pun diketahui, nama panggilannya, kerja
berapa lama, smeuanya tertera sangat jelas.
Saat
kutunjukkan hasil penyelidikan itu ke suamiku, ia terkejut setengah
mati. Sesaat sebelum pergi, aku tersenyum sinis dan menyuruhnya untuk
melakukan cek kesehatan, siapa tahu ada tertular penyakit apa gitu..
Hatiku bercampur aduk saat melihat suamiku melempar hasil penyelidikan itu ke lantai..